Apakah Berhubungan Seks Saat Hamil Berbahaya untuk Janin?

 Passion in bed. African-american couple hands pulling white sheets in ecstasy, closeup 

Banyak pasangan yang masih merasa takut untuk melakukan hubungan seks saat masa kehamilan. Beberapa di antara mereka takut akan terjadi komplikasi terhadap janin yang sedang dikandung bahkan hingga keguguran.
Jadi, amankah melakukan hubungan seks saat hamil?
Apa boleh melakukan hubungan seks saat hamil?
Berhubungan seks saat hamil sebenarnya diperbolehkan dan aman jika Anda mengetahui dan mengikuti aturan nya. Walaupun orgasme saat berhubungan seks memang dapat menyebabkan kontraksi rahim, tapi ini hanya sementara dan tidak berbahaya. Sehingga berhubungan seks saat hamil tidak akan mengganggu atau membahayakan tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Janin tidak akan terluka ketika ibu hamil berhubungan seks dengan pasangannya dan juga tidak menyebabkan keguguran atau kelahiran premature, karena selama berhubungan seks, penetrasi penis tidak menembus leher rahim sehingga tidak akan mencapai bayi. Aktivitas seksual yang satu ini tidak akan memengaruhi kondisi bayi Anda.
Berhubungan seks saat hamil justru punya banyak manfaat psikologis dan fisik. Bahkan, beberapa peneliti berpendapat bahwa melakukan hubungan seks saat hamil dapat mengurangi risiko melahirkan prematur.
Berapa kali berhubungan seks yang aman saat hamil?
Dari segi frekuensinya, batasan yang diperbolehkan untuk berhubungan seks saat hamil sebaiknya tidak lebih dari tiga kali per minggu. Karena, terlalu sering berhubungan seks saat hamil dapat meningkatkan risiko perempuan terkena infeksi saluran kencing (ISK).
Perlu dipahami juga frekuensi berhubungan seks saat hamil bukanlah harga mati. Menentukan seberapa sering Anda ingin berhubungan seks selama kehamilan sebaiknya tetap didiskusikan bersama pasangan.
Posisi apa yang aman untuk berhubungan seks saat hamil?
Dalam berhubungan seks usahakan untuk memilih posisi yang tidak menyakiti ibu dan membuat kehamilan menjadi bermasalah. Berikut adalah beberapa posisi yang bisa Anda coba.
1. Women on top
Posisi ini memiliki beberapa keuntungan seperti, dapat mencegah adanya tekanan pada rahim dari penetrasi pria. Selain itu, wanita juga dapat mengendalikan seberapa dalam masuknya penetrasi pria ke dalam vaginanya.
Posisi seks woman on top juga dapat membantu menghindari tekanan berlebih terhadap kandung kemih. Sehingga, saat ibu hamil sedang berhubungan seks, ia tidak memiliki keinginan untuk buang air kecil.

2. Spooning atau menyamping
Spooning merupakan posisi seks yang paling aman saat hamil dan tidak membuat lelah kedua pasangan. Karena, gaya seks ini memposisikan ibu hamil dan pasangannya untuk saling tidur menyamping dan melakukan penetrasi,
Posisi ini bisa dilakukan saat ibu hamil muda atau bahkan saat perut ibu sudah besar.
Kondisi seperti apa yang mengharuskan Anda berhenti berhubungan seks saat hamil?
Menurut WebMD, beberapa kondisi yang membuat Anda harus berhenti berhubungan seks saat hamil adalah adanya riwayat perdarahan vagina berat, kram perut parah, masalah atau gangguan pada ketuban (infeksi cairan ketuban atau rentan pecah dini), hingga riwayat kesehatan seperti inkompetensi serviks (rahim lemah).
Ibu hamil dengan gangguan plasenta previa dan memiliki riwayat atau berisiko persalinan prematur juga tidak dianjurkan bercinta saat hamil.
Jika Anda pernah mengalami perdarahan berat, berhubungan seks saat hamil dapat meningkatkan risiko perdarahan lebih lanjut. Tidak ada bukti kuat bahwa berhubungan seks akan membuat kondisi tersebut lebih buruk. Namun, banyak dokter menyarankan untuk menghindari seks sebagai tindak pencegahan.
Sebenarnya, dokter dan para ahli kandungan tidak menyarankan Anda untuk menghentikan berhubungan seks saat hamil. Tetapi, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan dan hindari agar kehamilan tetap aman. Jadi cari tahu posisi seks yang tepat dan diskusikan dengan pasangan Anda.
Posisi apa yang aman untuk berhubungan seks saat hamil?
Dalam berhubungan seks usahakan untuk memilih posisi yang tidak menyakiti ibu dan membuat kehamilan menjadi bermasalah. Berikut adalah beberapa posisi yang bisa Anda coba.
Posisi ini memiliki beberapa keuntungan seperti, dapat mencegah adanya tekanan pada rahim dari penetrasi pria. Selain itu, wanita juga dapat mengendalikan seberapa dalam masuknya penetrasi pria ke dalam vaginanya.
Posisi seks woman on top juga dapat membantu menghindari tekanan berlebih terhadap kandung kemih. Sehingga, saat ibu hamil sedang berhubungan seks, ia tidak memiliki keinginan untuk buang air kecil.
Spooning merupakan posisi seks yang paling aman saat hamil dan tidak membuat lelah kedua pasangan. Karena, gaya seks ini memposisikan ibu hamil dan pasangannya untuk saling tidur menyamping dan melakukan penetrasi,
Posisi ini bisa dilakukan saat ibu hamil muda atau bahkan saat perut ibu sudah besar.
Kondisi seperti apa yang mengharuskan Anda berhenti berhubungan seks saat hamil?
Menurut WebMD, beberapa kondisi yang membuat Anda harus berhenti berhubungan seks saat hamil adalah adanya riwayat perdarahan vagina berat, kram perut parah, masalah atau gangguan pada ketuban (infeksi cairan ketuban atau rentan pecah dini), hingga riwayat kesehatan seperti inkompetensi serviks (rahim lemah).
Ibu hamil dengan gangguan plasenta previa dan memiliki riwayat atau berisiko persalinan prematur juga tidak dianjurkan bercinta saat hamil.
Jika Anda pernah mengalami perdarahan berat, berhubungan seks saat hamil dapat meningkatkan risiko perdarahan lebih lanjut. Tidak ada bukti kuat bahwa berhubungan seks akan membuat kondisi tersebut lebih buruk. Namun, banyak dokter menyarankan untuk menghindari seks sebagai tindak pencegahan.
Sebenarnya, dokter dan para ahli kandungan tidak menyarankan Anda untuk menghentikan berhubungan seks saat hamil. Tetapi, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan dan hindari agar kehamilan tetap aman. Jadi cari tahu posisi seks yang tepat dan diskusikan dengan
Copyright © 2016 Raja JP