7 Landasan Pacu Pesawat Paling Ekstrem di Dunia

   Berikut tujuh landasan pacu pesawat paling ekstrem di dunia.

 Jakarta, Indonesia --

Transportasi udara kini menjadi salah satu pilihan orang-orang yang hendak bepergian. Apalagi jika diburu waktu singkat untuk dapat tiba di tempat tujuan.

Meski harga tiket yang ditawarkan lebih mahal daripada transportasi darat, pesawat tetap menjadi pilihan transportasi masa kini. Pesawat juga disebut-sebut sebagai moda transportasi paling aman dibanding moda transportasi lainnya.

Bandar udara atau bandara memiliki standar keamanannya sendiri. Mulai dari lokasi bandara, landasan pacu, hingga keadaan pesawat yang akan terbang pasti dijaga ketat. Standar keamanan ini mesti diterapkan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan teknis yang bisa mengakibatkan kecelakaan pesawat

Namun, meski dengan standar keamanan tinggi, beberapa bandara di dunia disebut berbahaya karena lokasinya yang berdekatan dengan laut, atau karena harus mendarat di landasan yang terbentuk dari es.

Berikut tujuh landasan pacu pesawat paling ekstrem di dunia:

1. Bandara McMurdo, Antartika


    McMurdo Station, Antarctica

Dikenal dengan nama 'The Ice' karena landasannya terbuat dari es, maka landasan di bandara ini selalu memiliki potensi untuk retak saat pesawat mendarat.

Karena itu pilot yang bertugas harus ekstra hati-hati saat landing agar tidak merusak lapisan es tersebut.

Tapi jika udara menghangat, lapisan es akan mencair dan tidak ada landasan pacu untuk mendarat.


2. Bandara Paro, Bhutan

Bandara Paro terletak di Bhutan, berada di dalam lembah yang dikelilingi pegunungan Himalaya.

Bandara ini terletak 2.235 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi Puncak Himalaya setinggi lebih dari 8.848 meter.

Untuk mendarat, pilot harus menukik tajam menghindari salah satu gunung tertinggi di dunia.

Hanya segelintir pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan pesawat ke bandara ini.


3. Bandara Narsaruaq, Greenland

Bandara ini memiliki suhu dingin dan landasan pacunya selalu tertutup es.

Pendaratan hanya diperbolehkan pada siang hari karena turbulensi angin yang intens sehingga berbahaya untuk pendaratan.

Selain itu, pilot harus kompeten menghindari gunung es yang mengapung di dekat landasan pacu.

Pilot di sini juga perlu berbelok 90 derajat agar sejajar dengan landasan pacu yang sangat berangin.


4. Bandara Internasional Gibraltar

Bandara Internasional Gibraltar menjadi bandara paling ekstrem di Eropa Selatan. Bukan karena landasannya yang sulit, namun landasan pacu bandara ini memotong jalan utama di kota.

Landasan pacu dipotong oleh Jalan Winston Churchill Avenue, juga dikenal sebagai jalan tersibuk di Gibraltar.

Ketika pesawat akan lepas landas atau mendarat, maka jalan ini akan ditutup selama 10 menit.

Sebagai pemberitahuan untuk pengguna jalan, pemerintah setempat menyediakan lampu lalu lintas untuk para pengguna jalan agar berhenti saat pesawat mendarat

5. Bandara Madeira, Portugal

Bandara Madeira awalnya hanya sepanjang 1,6 kilometer, kemudian ditambah menjadi 2,7 kilometer setelah kecelakaan pesawat Boeing 727 yang menabrak jembatan batu, dekat dengan bandara tersebut.

Pilot harus ahli menghindari bukit berbatu dan laut yang mengitari bandara ini. Landasan pacu juga terkenal berangin yang semakin menyulitkan pilot untuk mendarat.

Pada 2017, bandara ini berganti nama menjadi Bandara Internasional Madeira Cristiano Ronaldo, untuk menghormati bintang sepak bola yang lahir di Madeira

6. Bandara Matekane, Lesotho

Bandara di bagian selatan Afrika ini hanya memiliki landasan pacu sepanjang 396 meter, setelahnya terbentang jurang sedalam 600 meter. Salah sedikit, penerbangan maupun pendaratan dapat berujung maut.

Bandara ini berada pada ketinggian 2.299 mdpl. Diapit oleh pegunungan yang menjulang tinggi membuat tekanan udara berubah-ubah dan angin kencang kerap menerpa landasan pacu.

7. Bandara Tenzing, Lukla, Nepal

Bandara Tenzing-Hillary di Lukla, Nepal, berada di 2.859 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bandara Tenzing dikenal sebagai bandara dengan landasan pacu paling curam di dunia.

Penerbangan dan pendaratan hanya diperbolehkan pada siang hari, itu juga jika didukung cuaca. Pasalnya, landasan pacu kerap kali ditutupi awan dan diterpa angin kencang.

Jika tidak hati-hati, pesawat bisa saja menabrak tebing setinggi 300 meter yang berada tepat di ujung landasan.



Copyright © 2016 Raja JP