Pakai Mesin Keenam, Vinales Dihukum Start dari Pitlane di MotoGP Eropa
Jakarta -
Kabar buruk buat Maverick Vinales terkait persaingan menjadi juara dunia MotoGP 2020. Rider Yamaha itu akan memulai balapan MotoGP Eropa dari pitlane gara-gara memutuskan memakai mesin keenam.
Vinales dipastikan akan memulai balapan dari pitlane setelah dia dan tim Yamaha memutuskan untuk menggunakan mesin keenam pada race akhir pekan ini. Rider asal Spanyol itu sudah kehabisan stok mesin dan sempat mengaku harus mengurangi jarak tempuh pada sesi latihan bebas demi menjaga mesin tetap dalam performa baik.
"Kami awalnya menantikan keputusan soal hukuman (atas kasus legalitas mesin) untuk kemudian baru mengambil keputusan ini. Namun (setelah sanksi dijatuhkan) kami terpaksa memutuskan memakai mesin keenam," kata bos tim Yamaha, Massimo Meregalli dikutip dari Autosport.
Untuk diketahui, setiap pebalap dapat alokasi lima mesin untuk dipakai sepanjang musim MotoGP 2020 ini. Dari lima mesin yang dipunya, Vinales sudah kehilangan salah satunya saat MotoGP Prancis. Saat turun di MotoGP Andalusia, Vinales sudah membuka semua segel motornya. Malah sejak MotoGP San Marino dia hanya mengandalkan dua mesin saja.
Menurut aturan Dorna, pebalap boleh menambah alokasi mesin yang mereka punya. Namun ada sanksi yang akan diterima si pebalap, yakni hukuman start dari pitlane. Itulah yang terjadi pada Vinales untuk balapan di akhir pekan ini.
Start dari pitlane akan menyulitkan Vinales bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. Vinales saat ini duduk di posisi tiga klasemen MotoGP dengan 118 poin dikumpulkan. Dia hanya terpaut 19 angka di belakang Joan Mir sang pemuncak klasemen.Akhir Pekan Berat Yamaha
Keputusan memakai mesin kelima yang diambil Vinales menambah berat akhir pekan ini buat Yamaha. Tim Garpu Tala ini kemarin dapat hukuman dari otoritas MotoGP karena melanggar aturan soal mesin.
Yamaha dinyatakan bersalah
menurunkan mesin yang tak sesuai aturan pada MotoGP Spanyol. Saat itu
keempat pebalap Yamaha turun dengan mesin yang memakai katup yang bebeda
dengan yang sudah didaftarkan pada awal musim untuk keperluan
homologasi.
Hukuman ini membuat poin Yamaha Motor Company di klasemen konstruktor dikurangi 50 angka. Sementara pada kategori tim, Monster Energy Yamaha MotoGP dikenakan penalti 20 poin dan Petronas Yamaha SRT dikurangi 37.
Sanksi yang dijatuhkan pada Yamaha dikritik oleh Marc Marquez. Dia menilai rider Yamaha harusnya juga dapat hukuman pengurangan poin, lantara mereka diuntungkan dengan pelanggaran yang dilakukan.
Ada tiga pebalap Yamaha yang masih berpeluang merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Mereka adalah Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli