Pemanasan Global Jadi Salah Satu Biang Kerok Masalah Kehamilan
Pada beberapa dekade belakangan, terjadinya masalah kehamilan merupakan hal terjadi seiring waktu. Beberapa penyebab dianggap sebagai biang kerok terjadinya hal ini terutama karena faktor gaya hidup.
Penelitian terbaru menemukan salah satu faktor yang menyebabkan munculnya masalah ini seiring waktu. Dilansir dari Japan Today, diketahui bahwa paparan hawa panas pada wanita saat kehamilan bisa berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau kematian pada saat melahirkan.
Hal ini berhubungan dengan pemanasan global yang terjadi di seluruh dunia. Masalah lebih buruk bakal terjadi pada seseorang yang miskin dan tinggal di daerah tropis yang lebih panas.
Bahkan meningkatnya termperatur dalam jumlah sedikit bisa berdampak besar. Pasalnya, paparan hawa panas ini merupakan hal yang umum dialami pada saat ini dan terus meningkat.
Berdasar data WHO, sekitar 15 juta bayi tiap tahun lahir dalam kondisi prematur. Hal ini merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi dan terpusat di Afrika.
Peneliti coba menarik kesimpulan dari sejumlah hasil penelitian yang dilakukan. Dari 47 peneletian mengenai kematian pada saat kelahiran, diketahui bahwa 40 penelitian mengungkap bahwa hal ini lebih rentan terjadi di tempat dengan temperatur lebih tinggi.
Risiko kematian bayi saat dilahirkan meningkat hingga lima persen setiap kenaikan temperatur satu derajat Celcius. Hal ini tentu membuat risiko masalah ini terus meningkat seiring pemanasan global yang terjadi.
Pada negara tropis seperti Indonesia, hal ini bisa membuat suhu sepanjang tahun terus meningkat. Gelombang panas juga bisa lebih berbahaya terhadap kondisi kandungan.
Tidak hanya itu, cuaca panas ini juga berdampa pada rendahnya berat badan bayi saat lahir. Walau jumlahnya cukup kecil, namun hal ini cukup signifikan.
Dampak lebih buruk terutama dialami wanita dengan status ekonomi yang miskin. Oleh karena itu, penanganan dan pencegahan pemanasan global juga bisa menjadi cara untuk menjaga masa depan manusia di bumi ini.