Siapa Berani Bilang Kamaru Usman Membosankan?
Jakarta, Indonesia --
Kamaru Usman sering disebut petarung yang membosankan di UFC. Namun setelah dua pertarungan dilalui di 2021, rasanya sebutan itu tak pantas lagi disematkan.
Usman punya rekor mencolok lantaran belum terkalahkan di sepanjang perjalanan kariernya di UFC. Secara keseluruhan, Usman juga baru satu kali kalah dan kini punya rekor 19-1 terhitung per April 2021.
Sejak memulai debut resmi sebagai petarung UFC melawan Leon Edwards, Usman hanya satu kali menang KO dalam sembilan laga awal yang dilakoninyaDelapan kemenangan Usman lainnya diperoleh lewat kemenangan angka mutlak. Kehebatan Usman dalam teknik gulat membuatnya sangat dominan dan bisa meraih kemenangan lewat angka mutlak.
Usman sempat menang TKO lawan Colby Covington. Di laga ini, rahang Covington patah diduga lantaran pukulan kuat Usman.
Namun aksi mengkilap lawan Covington kembali ditutup penampilan mengecewakan dalam duel lawan Jorge Masvidal di UFC 251. Usman terus memaksimalkan keunggulannya dalam bergulat sehingga Masvidal tak bisa apa-apa.
Masvidal benar-benar tak mampu memberikan perlawanan selama lima ronde lawan Usman. Alhasil begitu ronde kelima selesai, Usman dengan mudah dinyatakan sebagai pemenang dengan keputusan menang angka mutlak
Pamer Kekuatan di 2021
Setelah terus bergulat dengan julukan 'petarung yang membosankan', terlebih ada adegan jurus injak kaki Usman kepada Masvidal, petarung berjuluk 'Nigerian Nightmare' itu melakukan perubahan drastis di 2021.
Seolah ingin menjawab tantangan dan membungkam mereka-mereka yang
terus melabeli dirinya sebagai petarung membosankan, Usman memetik dua
kemenangan impresif di paruh awal 2021.
Di Februari 2021, Usman mampu menaklukkan Gilbert Burns. Burns sebelumnya disebut sebagai lawan terberat yang mungkin dihadapi oleh Usman dalam kariernya. Pasalnya Burns sudah lama mengenal Usman lantaran berlatih di sasana yang sama.
Namun Usman akhirnya membuktikan ia bisa menang meyakinkan lewat TKO di ronde ketiga. Meski sempat goyah terkena pukulan Burns di awal pertandingan, Usman tetap berani meladeni tukar pukulan. Alhasil, Usman mampu membuat Burns roboh dan memenangkan pertandingan.
Kemenangan impresif atas Burns benar-benar menggugat kepercayaan diri Usman. Secara mengejutkan, Usman bersedia menghadapi Masvidal di UFC 261 di bulan April, dua bulan setelah laga lawan Burns.
Pada duel lawan Masvidal, Usman berani meladeni niat Masvidal untuk tukar pukulan. Usman akhirnya membuktikan ia tetap lebih tangguh dibandingkan Masvidal saat tukar pukulan.
Usai menang lawan Masvidal, Kamaru Usman makin nyaman berdiri di
singgasana. Ia sudah tak perlu lagi menjawab kritik soal petarung
membosankan dengan kata-kata dan alasan. Dua hasil impresif di dua laga
terakhir sudah jadi jawaban jelas bahwa Usman adalah petarung yang
menakutkan dan dominan di kelas welter.
Kamaru Usman adalah penguasa kelas welter UFC. Dari daftar pound for pound, Usman hanya kalah dari Jon Jones meski hal tersebut masih bisa diperdebatkan.
Jon Jones saat ini sudah meninggalkan kelas light heavyweight dan bersiap tampil di kelas berat. Andai Jon Jones kalah di laga kelas berat nanti, Usman punya peluang untuk berdiri sebagai petarung terbaik di pound for pound.
Dengan dua kali bertanding di awal 2021, Usman masih menyimpan peluang untuk satu kali lagi
bertarung di akhir 2021.
Sederet nama sudah muncul sebagai calon penantang Usman. Nama yang paling kuat, dan sudah disebut oleh Bos UFC Dana White, adalah Covington.
Dengan kondisi Usman sudah menghabisi seluruh petarung papan atas kelas welter, laga lawan Covington dianggap jadi laga paling ideal di antara rematch lain.
Rematch lawan Leon Edwards juga punya peluang untuk dilakukan karena Usman juga tertarik menghadapi petarung kelahiran Jamaika tersebut.
Edwards punya tren bagus usai kalah dari Usman lewat torehan delapan kemenangan beruntun sebelum duel lawan Belal Muhammad berakhir no contest. Untuk bisa melawan Usman, Edwards harus terlebih dulu mengalahkan Nate Diaz
Dari sisi penjualan, laga berikutnya Kamaru Usman akan lebih menarik bila ia menghadapi Nate Diaz atau Conor McGregor. Nate Diaz dan Conor McGregor punya karakter kuat yang bisa mengimbangi karakter Kamaru Usman.
Nate Diaz dan McGregor juga belum pernah menghadapi Kamaru Usman
sehingga hal tersebut turut mendongkrak nilai jual pertarungan
dibandingkan duel rematch Usman lawan penantang lain di kelas welter.
Untuk Nate Diaz, syarat pertama tentu ia harus lebih dulu menaklukkan Leon Edwards pada bulan depan. Jika menang lawan Edwards, pintu untuk menantang Usman cukup terbuka lebar.
Sedangkan bagi McGregor, ia selalu punya karpet merah di UFC. Andai McGregor benar-benar serius ingin duel lawan Usman, Dana White bakal benar-benar mendorong hal itu terjadi.
Bagi Kamaru Usman, duel McGregor bisa jadi duel terbesar dalam kariernya, bila merujuk dari potensi pendapatan yang diraih. Sedangkan dari tingkat kesulitan, bisa jadi duel lawan McGregor adalah opsi paling ringan dibanding tiga calon lawan lain yang memang lebih sering beraksi di kelas welter.
Siapapun lawan Kamaru Usman di depan, nilai jual Kamaru Usman sudah meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat ia sering dilabeli petarung yang membosankan.