4 Jenis Penglaris di Indonesia, Mulai dari Ludah hingga Tanah Kubur Sabtu, 04 Juni 2022
Di Indonesia sendiri, masih ada beberapa tempat makan yang memakai penglaris agar dagangannya lancar dan laris manis. Hal tersebut juga sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat.
Dengan menggunakan penglaris, makanan jadi terasa lebih enak sehingga membuat pelanggan selalu ingin kembali lagi. Dan hal itulah yang memang menjadi tujuan pemakaian penglaris.
Ada 4 jenis penglaris yang cukup populer dan paling sering digunakan oleh pedagang. Apa saja?
1. Penglaris ludah
Mekanisme penglaris ludah sendiri cukup sederhana. Pelaku hanya tinggal meludah ke piring atau mangkuk yang akan disajikan. Jin peludahnya sendiri bisa pocong atau sosok manusia kerdil.
Selain itu, ada juga yang menggunakan air ludah sendiri. Tujuan pemberian ludah itu adalah untuk menambah kelezatan makanan.
2. Penglaris celana dalam
2. Penglaris celana dalam
Celana dalam tersebut biasanya akan diberikan mantra khusus, lalu celana dalam tersebut dimasukkan ke dalam kuali masakan. Penglaris jenis celana dalam ini biasanya dipakai pedagang yang menjual makanan berkuah seperti bakso atau mie ayam.
Tentu dengan dimasukkannya celana dalam ke dalam masakan tidak akan disadari pelanggan karena mereka tidak melihat proses pembuatannya.
Penglaris celupan kaki mungkin memang sangat jarang terdengar. Biasanya penglaris celupan kaki dipakai oleh penjual makanan yang berkuah. Kaki yang dicelupkan bisa kaki si penjual atau kaki borok yang terkena diabetes.
Selain itu, pelaku juga bisa mencari orang yang memiliki penyakit kulit yang sudah ditentukan oleh dukun. Setelah itu, ia akan menyiram luka di kaki dengan air garam yang sudah diberi mantra. Kemudian, air dicampurkan ke dalam masakan.
4. Penglaris tanah kuburan
Nah, tanah kuburan ini menjadi penglaris yang terbilang paling sering digunakan oleh para pedagang yang memakai penglaris. Tentu saja tanah kuburan tersebut akan dibacakan mantra terlebih dahulu sebelum ditabur di warung pesaing.
Penglaris tanah kuburan biasanya dipakai oleh pedagang-pedagang yang iri karena lapak sebelahnya lebih laris.
