Temuan Fosil Katak Purba Ungkap Misteri Kematian Massal pada 45 Juta Tahun yang Lalu Senin, 18 Juli 2022



Ratusan fosil katak purba yang berusia lebih dari 45 juta tahun berhasil ditemukan oleh tim paleontologi dari University College Cork, Jerman. Temuan ini tergabung dalam temuan 50.000 fosil yang terdiri dari mamalia kecil, kelelawar, burung, buaya hingga ikan yang hidup di zaman purba.

Katak purba ini disebut-sebut mengalami kematian massal dengan penyebabnya masih menjadi misteri hingga saat ini. Kematian massal ini menjadi teka-teki sejak mereka ditemukan di lapisan fosil beberapa dekade lalu.

Penemuan fosil katak ini mampu memecahkan misteri kematian massal bagi katak purba yang tak  diketahui selama ini.

Hasil penemuan mengungkap jika katak purba tersebut tidak hidup dalam kondisi yang basah. sebagian besar katak yang dapat diidentifikasi dalam lignit Geiseltal tampaknya termasuk dalam kategori yang terakhir ini.

Peneliti mengategorikan sebagian besar katak merupakan milik keluarga Pelobatidae. Dimana katak ini tidak hidup di air melainkan menghabiskan hidupnya di daratan.

Namun, pada dasarnya katak memerlukan air untuk mengembangbiakkan dirinya hingga menghasilkan bibit-bibit katak lainnya. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya kematian pada katak.

Katak betina berisiko lebih tinggi tenggelam karena mereka sering ditenggelamkan oleh satu atau lebih jantan, ini sering terjadi pada spesies yang terlibat dalam kelompok kawin selama musim kawin eksplosif yang singkat.

Satu spesies katak modern, Amazonian Rhinella proboscidea, dapat mengekstrak telur dari betina yang sudah mati dengan memerasnya dan kemudian berhasil membuahi telur. Hal ini belum diamati di Pelobatidae modern, tetapi tidak sepenuhnya itu tidak mungkin.

Bagaimanapun, analisis baru dapat membantu kita memahami evolusi katak selama berabad-abad. Dan untuk mengontekstualisasikan tempat tidur fosil katak purba.

Copyright © 2016 Raja JP